Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang mudah memahami materi melalui gambar, lebih peka saat mendengar penjelasan, atau melakukan praktik langsung. Perbedaan ini menjadi dasar dari konsep metode belajar visual auditori dan kinestetik.
Ketiganya sangat populer dalam mengkategorikan tipe belajar paling efektif bagi setiap individu. Sayangnya, masih banyak yang belum memahami gaya belajar mereka sendiri.
Hal tersebut kerap memicu kesulitan dalam menyerap materi. Mari memahami masing-masing metode belajar dan perbedaannya. Sehingga nantinya bisa mengoptimalkan potensi belajar dengan cara yang paling sesuai.

Metode Belajar Visual Auditori dan Kinestetik Ketahui Masing-Masing Perbedaannya
Seperti telah tertera di atas, model pembelajaran visual, auditori dan kinestetik merupakan tipe gaya belajar dalam dunia pendidikan. Ini berdasarkan cara individu menerima sekaligus mengolah informasi.
Ketiganya memiliki perbedaan mendasar. Baik dari segi media pembelajaran yang digunakan, respons tubuh saat belajar, hingga strategi paling efektif dalam menyerap materi. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Metode Belajar Visual
Model pertama ada pembelajaran visual cocok bagi individu yang lebih mudah menyerap informasi melalui apa yang mereka lihat. Biasanya siswa menyukai buku dengan banyak gambar, tabel, diagram, serta warna-warna penanda yang membedakan antar informasi.
Pelajar visual cenderung memiliki ingatan yang kuat terhadap bentuk, warna dan penempatan informasi. Mereka bisa dengan mudah mengingat isi dari suatu halaman karena terbantu oleh visualisasi.
Saat menghadiri kelas, siswa cenderung memperhatikan papan tulis atau slide presentasi. Kemudian merasa lebih fokus ketika ada tampilan visual daripada hanya mendengar penjelasan lisan.
Dalam YouTube DAVINA ADINDA, cara terbaik untuk belajar dengan metode ini adalah dengan membuat mind map. Bisa juga mencatat dengan warna berbeda. Tak jarang menggunakan flash card bergambar atau melihat video pembelajaran yang penuh ilustrasi akan sangat membantu.
Namun, kelemahan dari metode visual adalah kurangnya efektivitas dalam situasi yang tidak menyediakan tampilan gambar. Seperti ceramah panjang yang kerap memicu rasa kantuk atau kehilangan minat belajar secara spontan.
2. Metode Belajar Auditori
Lain dari metode belajar visual, auditori mengandalkan pendengaran sebagai saluran utama untuk menyerap informasi dan materi. Mereka lebih nyaman mendengarkan penjelasan secara langsung daripada membaca sendiri.
Saat membaca pun, siswa mungkin menggumamkan kata-kata atau membaca dengan suara keras supaya lebih mudah memahami isinya. Pelajar auditori memiliki kepekaan terhadap nada suara, irama, serta intonasi. Bahkan, dalam diskusi kelompok, mereka juga cenderung aktif karena lebih mudah memahami melalui percakapan.
Cara belajar yang cocok untuk tipe ini termasuk mendengarkan podcast pendidikan, mengikuti kelas daring atau seminar audio. Jika memungkinkan berdiskusi bersama teman serta mengulang materi dengan berbicara sendiri akan membantu banyak.
Hanya saja, pelajar auditori kadang mengalami kesulitan ketika harus memahami materi berbasis visual. Seperti ketika harus membaca tabel, grafif atau diagram yang minim penjelasan verbal.
3. Metode Belajar Kinestetik
Terakhir ada metode kinestetik yang berbeda dari visual maupun auditori. Ini cocok untuk orang yang suka belajar sambil bergerak atau beraktivitas fisik. Mereka tidak nyaman belajar dalam posisi duduk terlalu lama dan cenderung aktif. Bahkan ketika sedang belajar pun ingin menyentuh benda atau menulis sesuatu.
Tipe ini sangat cocok untuk materi yang membutuhkan praktik langsung, seperti eksperimen sains, keterampilan olahraga, atau pelajaran seni dan kerajinan. Mereka juga bisa terbantu dengan menulis ulang catatan, menggunakan alat bantu seperti balok, peta, atau alat peraga lainnya.
Banyak pelajar tipe ini memiliki ingatan jangka panjang yang kuat terhadap kegiatan yang mereka lakukan sendiri. Namun, metode kinestetik memerlukan lebih banyak persiapan dan fasilitas. Di lingkungan belajar pasif atau monoton, mereka cenderung cepat bosan.
Memahami metode belajar visual auditori dan kinestetik bisa sangat membantu dalam menyesuaikan strategi pembelajaran paling efektif bagi individu. Tidak ada satu metode yang lebih baik dari yang lain. Karena semuanya bergantung pada karakteristik dan preferensi pribadi. /Edit



