Cara Meningkatkan Keterampilan Public Speaking, Mahasiswa Harus Tahu

Posted on

Pada dasarnya, Keterampilan public speaking merupakan skill komunikasi wajib yang harus dikuasai setiap mahasiswa. Publik speaking sendiri tidak hanya sebatas pada keberanian berbicara di depan umum saja. Namun juga isi dari pesan dan cara penyampaian pesan itu sendiri. 

Keterampilan Public Speaking
Freepik.com

Cara Meningkatkan Keterampilan Public Speaking bagi Mahasiswa

Beberapa mahasiswa mungkin merasa kesulitan saat berbicara di depan umum atau khalayak ramai. Padahal, keterampilan ini bisa diasah dengan beberapa kiat penting. Lantas, bagaimanakah cara untuk meningkatkan kemampuan public speaking mahasiswa? Berikut pembahasannya. 

Bermonolog

Mahasiswa harus membiasakan diri untuk bermonolog. Banyak hal yang bisa dijadikan topik untuk mendukung kegiatan bermonolog. Misalnya seperti mendeskripsikan seseorang, kegemaran, benda hingga peristiwa yang pernah dialami. 

Bagi sebagian mahasiswa, mungkin berbicara sendiri menjadi kebiasaan yang sangat aneh. Namun, dibalik hal tersebut, bermonolog dapat melatih daya imajinasi, daya tangkap, critical thinking dan komunikasi yang baik. 

Berani Berpendapat

Mahasiswa bisa meningkatkan keterampilan public speaking mulai dari hal kecil. Misalnya bertanya dan mengemukakan pendapat di kelas maupun forum diskusi. 

Jangan takut jika pendapat yang disampaikan sangat sederhana atau bahkan ditolak. Sebab, penolakan tersebut bisa memberikan banyak kesempatan untuk belajar lebih intens. 

Jadikan kelas sebagai tempat melatih mental agar terbiasa berbicara di depan banyak orang. Setidaknya, langkah ini bisa meningkatkan rasa percaya diri yang akan membantu proses peningkatan public speaking mahasiswa. 

Membaca

Public speaking berkaitan erat dengan wawasan yang luas. Oleh sebab itu, mahasiswa harus membiasakan diri untuk membaca buku, jurnal, riset atau sekedar berselancar di internet guna mencari informasi terbaru. 

Berbagai kegiatan tersebut bertujuan agar pesan yang disampaikan kepada audiens benar-benar bermanfaat. Dengan banyak membaca, argumen akan semakin kuat dan apa yang disampaikan bisa mengarah pada data, bukan hanya sekedar opini semata.

Menonton Konten Video Seputar Public Speaking

Meningkatkan keterampilan public speaking bisa dilakukan dengan menonton video YouTube. Carilah video yang membahas seputar teknik public speaking. 

Kebiasaan menonton video ini bisa menjadi inspirasi tepat untuk belajar mengenai berbagai aspek dalam public speaking. Misalnya gesture, mimik wajah, penguasaan panggung, cara membuat ice breaking hingga belajar etika berbicara di depan umum. Selain itu, menonton konten video seputar public speaking juga bisa mengatasi kesalahan-kesalahan teknis saat berbicara di depan banyak orang. 

Melansir dari kanal Youtube Cania Citta, komunikasi efektif menjadi pondasi utama dalam konteks public speaking. Maksud dari komunikasi efektif ini adalah berhasil mencapai tujuan penyampaiannya, bukan hanya sekedar tersampaikan saja. Selain itu, komunikasi efektif juga menyangkut penyampaian pesan yang bisa dipahami dengan benar. Berdasarkan hal tersebut, ada tiga tahap yang harus dibangun yakni kemampuan bernalar, berempati dan berbahasa. 

Latihan dan Evaluasi

Sebelum tampil di depan umum, persiapkan diri dengan latihan dan penguasaan materi yang akan disampaikan. Meskipun teori-teori public speaking sudah dipelajari, individu tetap harus melakukan pelatihan. Sebab, pelatihan ini bisa membuat seseorang lebih siap menjadi pembicara. 

Kemudian, jangan lupa untuk melakukan evaluasi setelah menjadi pembicara. Dalam hal ini, individu bisa meminta orang lain untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk acara selanjutnya. 

Perbedaan Public Speaking vs Storytelling

Banyak orang beranggapan bahwa public speaking dan story telling merupakan dua keterampilan yang sama. Padahal, keduanya merupakan keterampilan yang berbeda. 

Public speaking merupakan kemampuan untuk berdiri di depan orang lain dan berbicara tanpa rasa takut. Dalam hal ini, seseorang akan menyampaikan fakta, logika dan informasi yang jelas. Berbeda dengan storytelling yang menuntut seseorang untuk berdiri di depan umum sekaligus menyampaikan perasaan kepada mereka. Konteks storytelling seringkali dituntut untuk membuat orang lain merasakan topik yang dibicarakan. Tidak hanya paham saja, namun pembicara juga harus melibatkan audiens secara emosional. 

Meskipun berbeda, keduanya menjadi aspek keterampilan yang baik untuk digabungkan. Sebab, keduanya saling melengkapi dan membantu seseorang untuk terhubung dengan audiens. Dengan demikian, audiens bisa paham sekaligus merasakan tentang pesan yang disampaikan.

Keterampilan public speaking menjadi aspek penting bagi mahasiswa, baik untuk menunjang kebutuhan pendidikan maupun mempersiapkan karir di masa mendatang. Dengan kemampuan ini, mahasiswa mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan bisa diterima dengan baik oleh audiensnya. /Siti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *